Pages

Rabu, 09 Oktober 2013

Contoh Makalah PLH - Struktur Tanah


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting bagi makhluk hidup.  Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah itu disebut dengan tekstur tanah.  Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali sebagian besar dari kita tidak mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana tekstur dari tanah ?
2.      Bagaimana struktur dari tanah ?







BAB II
PEMBAHASAN

A.       TEKSTUR TANAH
Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu.
Tekstur tanah adalah susunan relative dari tiga ukuran zarah tanah, yaitu pasir berukuran 2 mm-5 mikrometer, debu berukuran 50-2 mikrometer dan liat berukuran < 2 mikrometer.  Untuk keperluan pemeliharaan ada 13 kelas tekstur tanah yaitu : pasir, debu, liat, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung dan liat berdebu.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguwgeg3FNAhwujcwWwrkpl-1k_PBD9h5NUPU-oURBAqgkc04EJlpsa1SU_GaV5vx7qaeMiUqxdqb4LCTdUpRA69yYC-co3m5rOltOvDU4ozbW1cAnVxxwPksQC6wrk3rSNmvOCx2emgUUR/s320/1.jpg
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
1.         Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).
2.         Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam Sandy).
3.         Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4.         Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5.         Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berdebu (Silty Loam).
6.         Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).
7.         Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk   gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam)
8.         Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9.         Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
10.     Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (Sandy-Clay).
11.     Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).
12.     Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay). Faktor yang Mempengaruhi tekstur dan yang Dipengaruhi Tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.         Klim
2.         Bahan induk
3.         Topografi
4.         Waktu
5.         Organisme
Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :
1.         Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
2.         Aerasi, serta permeabilitas
3.         Kapasitas tukar kation
4.         Kesuburan tanah.
5.         Infiltrasi
6.         Laju pergerakan air (perkolasi)

B.       STRUKTUR TANAH
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akbiat melekatnya butir-butir tanah satu samalain. Satu unit struktur disebut ped. Apabila unit-unit struktur tersebut tidak terbentuk maka dikatakan bahwa tanah tersebut tidak berstruktur. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu : 1) Butir tunggal (single grain) = butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (contoh tanah pasir); 2) Pejal (massive) = buitr-butir tanah melekat satu sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan (ped).
Penyipatan strukur tanah meliputi 3 hal yaitu bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran.
Bentuk struktur tanah dibedakan menjadi :
1.      Lempeng (platy) : sumbu vertikal lebih pendek dari sumbu horisontal.
2.      Prismatik (prismatic) : sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horisontal. Sisi atas tidak membulat.
3.      Tiang (columnar) : sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horisontal. Sisi-sisi atas membulat.
4.      Gumpal bersudut (angular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut tajam.
5.      Gumpal membulat (subangular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut membulat.
6.      Granuler (granular) : membulat, atau banyak sisi. Masing-masing buitr ped tidak porous.
7.      Remah (crumb) : membulat atau banyak sisi, sangat porous.
Description: http://noviaanggra.files.wordpress.com/2012/05/tekstur.jpg?w=300&h=268

Tingkat Perkembangan atau Kemantapan Struktur
1.      Lemah : butir-buitr strukutr dapat dilihat, tetapi sudah rusak dan hancur waktu diambil dari profil tanah untuk diperiksa.
2.      Sedang : butir-buitr struktur agak kuat dan tidak hancur waktu diambil dari profil untuk diperiksa.
3.      Kuat : butir-butir struktur tidak rusak waktu diambil dari profil tanah dan tidak hancur walaupun digerak-gerakkan.
Ukuran Struktur
1.      Untuk bentuk struktur lempeng, granuler dan remah :
·         sangat halus/tipis                   : < 1 mm.
·         halus                                      : 1-2 mm.
·         sedang                                   : 2-5 mm.
·         kasar/tebal                             : 5-10 mm.
·         sangat kasar                          : > 10 mm.
2.      Untuk bentuk struktur gumpal membulat dan gumpal menyudut :
·         sangat halus                          : < 5 mm.
·         halus                                      : 5-10 mm.
·         sedang                                   : 10-20 mm.
·         kasar                                      : 20-50 mm.
·         sangat kasar                          : > 50 mm.
3.      Untuk bentuk struktur prismatik dan tiang :
·         sangat halus/tipis                   : < 10 mm.
·         halus                                      : 10-20 mm.
·         sedang                                   : 20-50 mm.
·         kasar/tebal                             : 50-100 mm.
·         sangat kasar                          : > 100 mm.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
2.      Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : Bahan organik, Oksida besi dan lain-lain.
3.      Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akbiat melekatnya butir-butir tanah satu samalain. Satu unit struktur disebut ped. Apabila unit-unit struktur tersebut tidak terbentuk maka dikatakan bahwa tanah tersebut tidak berstruktur. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu : 1) Butir tunggal (single grain) = butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (contoh tanah pasir); 2) Pejal (massive) = buitr-butir tanah melekat satu sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan (ped).

B.       Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami  tentang tanah, struktur tanah dan tekstur tanah  lebih dalam lagi.







DAFTAR PUSTAKA

Strukrur Tanah dan Tekstur Tanah, from : http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/03/makalah-tanah-struktur-jenis-teksture.html , 14 mei 2013



















KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang struktur tanah dan tekstur tanah.
          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
          Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Karawang, Mei 2013
          Penulis
















DAFTAR ISI


Hal
Kata pengantar …………………………………………………………………………
i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….
ii
BAB I. PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang …………………………………………………………………
1
B.     Perumusan Masalah ……………………………………………………………
1
BAB II. PEMBAHASAN

A.    Tekstur Tanah ………………………….………………………….…………
2
B.     Struktur Tanah ……………………………………………………..…….……..
4
BAB III. PENUTUP

A.    Kesimpulan …………………………………………………………………….
6
B.     Saran ……………………………………………………………………………
6
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
7































FORMAT PENILAIAN


A.      PENYAJI

NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
Maya


2
Nuryati


3
Novia Elmawati


4
Nita Pebriani




B.       PENANYA

NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1



2



3



4






1 komentar: