Pages

Rabu, 09 Oktober 2013

Contoh Makalah Bunga Rosella


BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia berada didaerah tropis, banyak keanekaragaman tanaman yang ada di Indonesia. Berbagai macam tanaman dapat dimanfaatkan sebagai ahan pangan maupun bahan obat. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan bahan obat dan dihidangkan yaitu tanaman rosela dalam bahasa latin Hibiscus Sabdariffa L.
Tanaman rosela (Hibiscus Sabdariffa L) merupakan tanaman serbaguna. Hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan industri karung rami telah memanfaatkan tanaman ini. Bagian batang tanaman ini dimanfaatkan untuk diambil seratnya.
Dulu hanya bagian batangnya saja yang dimanfaatkan, sekarang ini telah ada yang memanfaatkan kelopak bunga rosela. Kelopak bunga rosela yang berwarna merah ternyata menyimpan bermacam-macam zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Terutama vitamin C.
Kelopak bungan rosela disajikan dengan jalan menyeduhnya terlebih dahulu. Rasanya masam tapi terasa menyegarkan. Di pasaran banyak beredar kelopak bunga rosela kering. Tidak ada perbedaan kandungan zat yang membedakan hanya kandungan airnya. Dibeberapa negara eropa, seperti jerman telah menjadi negara importir kelopak bunga rosela terbesar. Mereka telah meneliti bahwa kelopak bungan rosela mempunyai khasiat yang sangat banyak. Terutama digunakan untuk mencegah kanker dan radang. Dibeberapa negara asia telah menjadi pemasok utama kelopak bungan rosela kering untuk negara-negara di eropa diantaranya Thailand dan Cina. Tapi karena pasokan yang terbatas banyak negara menjadi pengekspor bunga rosela kering. Sudan adalah salah satu negara di benua afrika yang menjadi eksportir bungan rosela kering dengan kualitas yang baik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah seperti :  bagaimana tata cara budidaya bunga rosella, bagaimana pemanfaatan bunga rosella, apa kandungan yang terdapat dalam bunga rosella, bagian tanaman yang mana yang dimanfaatkan,   
C. BATASAN MASALAH
Karena luasnya masalah yang dihadapi, maka dalam tulisan ini dibatasi kepada tata cara budidaya bunga rosella serta pemanfaatan bunga rosella 

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dirumuskan masalah :
1.    Bagaimana tata cara budidaya bunga rosella?
2.    Bagimana pemanfaatan bunga rosella?

E. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. TUJUAN PENELITIAN
a.    Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
b.    Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan ataupun wawasan penulis.
c.    Untuk memperdalam ilmu yang penulis peroleh dalam bangku sekolah.
d.    Untuk mengetahui lebih dalam dan detail tentang pembudidayaan Rosela di Indonesia.
2. MANFAAT  PENELITIAN
a.    Agar masyarakat Indonesia lebih mengenal tanaman rosela lebih luas lagi.
b.    Agar dapat mendapat wawasan dan mengetahuan dalam bidang pembudidayaan rosela di Indonesia.
c.    Agar masyarakat Indonesia tahu cara penanaman dan manfaat dari rosela.



BAB II
TEORI DASAR


a.    Penelitian rosella di indonesia
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat gizi dan aktivitas antioksidan pada kelopak Rosella pernah diteliti oleh Ir. Didah Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam penelitiannya tersebut, ditemukan bahwa kadar antioksidan yang terkandung dalam kelopak kering Rosella jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat aktif yang paling berperan dalam kelopak bunga Rosella meliputi gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin. Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah pada seduhan kelopak bunga Rosella, dan bersifat antioksidan.
            Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak Rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang ditemui saat ini banyak yang disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan. Di antaranya kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner, hingga kanker,” ujar Didah. Perbandingan kadar antosianin yang bersifat antioksidan dapat dilihat dari kepekatan warna merah pada rosella. “Semakin pekat warna merah pada bunga Rosella, rasanya akan semakin asam. Dan kandungan antosianinnya semakin banyak. Dengan demikian, kandungan antioksidannya juga semakin banyak,”. Sayangnya, kadar antioksidan dalam bunga Rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar.
             Anti kanker dan Anti hipertensi Di antara banyak khasiatnya, Rosella diunggulkan sebagai herba antikanker dan hipertensi. Ini sesuai dengan uji pra klinis yang dilakukan oleh Yun Ching Chang, seorang peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan. Yun Ching Chang menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah atau leukemia). Pigmen ini jugs berperan dalam proses apoptosis (bunuh diri) sel kanker.
            Sementara itu, Maureen Williams, ND, seorang dokter naturopati dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan.
Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi teh Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi. Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak Rosella selain jantung berdebar.
Namun Peter Hardwick dari jurnal Australian Food Plants Study Group Newsletter mengatakan bahwa ada spesies lain dari Rosella yang disebut Native Rosella (Hibiscus heterophyllus) yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi.
Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.
Kelopak bunga Rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.
Di Malaysia, Roselle juga disebut Asam paya, Asam kumbang atau Asam susur, merupakan tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu (Hibiscus rosasinensis). Tumbuhan Roselle ada yang mengatakan berasal dari India tetapi ada juga pendapat yang mengatakan Roselle berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan Roselle ini semula diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari tiga abat yang lampau. Di India Barat disebut dengan Jamaican Sorrel.
Pohon Roselle tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi pelbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Roselle. Daun muda Roselle bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji Roselle dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Roselle diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan.
Pohon Roselle adalah sejenis perdu yang mudah ditaman. Cara penanamannya dengan menggunakan biji yang kering kemudian disemai. Nama Lain: Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour, Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Sepanyol), Karkadeh (Afrika Utara), Bisap (Senegal).
Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, ketidakhadaman, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati. Bunga Roselle banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan.
Ekstrak dari pada kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik (anti cacing) dan antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga.
Di India, biji Roselle digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.

b.    Bagian yang digunakan : Bunga, daun dan biji
Bahan penting yang terkandung dalam kelompak bunga Roselle : Gossy peptin anthocyanin dan glucoside hibiscin yang mempunyai efek diuretic dan choleretic, memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja usus serta berfungsi sebagai tonik (obat kuat).

 Kandungan Kelopak segar Dalam 100 g :
Air                               :  9.2 g
Protein                       : 1.145 g
Lemak                        : 2.61 g
Serat                           : 12.0 g
Abu                             : 6.90 g
Kalsium                     : 1,263 mg
Fosforus                    : 273.2 mg
Zat Besi                     : 8.98 mg
Karotena                    : 0.029 mg
Thiamine                   : 0.117 mg
Riboflavin                  : 0.277 mg
Niacin                                    : 3.765 mg
Asid Askorbik            :  6.7 mg

 Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit.








BAB III
PEMBAHASAN


A. BUDIDAYA TANAMAN ROSELA

1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan untuk menanam rosela sama seperti tanaman tahunan lainnya. Sebelum dilakukan penanaman, lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu. Agar perakaran dapat berkembang dengan baik dilakukan pengolahan tanah yang agak dalam.
Jika benih langsung ditanam, lubang tanam dapat dibuat langsung pada saat anam dengan menggunakan tugal yang terbuat dari kayu bulat berdiameter 20 cm, dengan ujung bawah runcing. Gunakan dengan tali rafia agar lajur rapi.
Untuk menanam bibit, buat lubang tanam dibuat sekitar seminggu sebelum tanam, kemudian beri campuran pupuk kandang atau pupuk dasar.

2. Pembibitan
Tanaman rosela lebih sering dikembangbiakkan dengan biji yang disebar ditahap penanaman. Bibit juga dapat diperoleh dari stek cara ini jarang digunakan karena hasil produksinya akan mempunyai kualitas yang rendah.

3. Penanaman
Menanam rosela cukup mudah, tanaman ini dapat ditanam dengan menyemaikan benih terlebih dahulu maupun dengan menyemai bibit dalam polibag. Penanaman dapat dilakukan dngan menggunakan sistem monokultur, yaitu rosela ditanam tidak bersamaan dengan tanaman lain. Rosela dapat ditanam dengan jarak tanam rapat dan dapat dikelas secara intensif. Sistem ini terutama diharapkan pada perkebunan.



B. PEMANENAN DAN PASCA PANEN

1. Pemanenan
Panen merupakan kegiatan penting dalam pertanian. Umumnya tanaman rosela sudah mulai berbunga pada umur 3 – 4 bulan. Pemanenan bungan pertama dapat dilakukan pada tanaman 4-5 bulan setelah penanaman. Pemanenan kelopak bunga dilakukan rata-rata setiap 10 hari sekali. Umumnya hasil panen tinggi diperoleh pada pemanenan saat musim kering.
Jika pemeliharaan tanaman dilakukan dengan baik sesudah pemanenan pertama, rosela masih dapat menghasilkan bunga asalkan didukung faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan tanaman tetap mendukung. Oleh sebab itu, pemanenan kelopak bunga rosela masih terus dapat dilakukan hingga tanaman berumur 12 hingga 15 bulan atau hingga tanaman tidak menghasilkan bunga.
Kelopak bunga yang masih segar dipanen saat biji sudah masak. Saat itu mahkota bunga telah gugur, buahnya membuka tetapi bijinya belum mengering. Setelah dipanen biji harus segera dipisahkan dari kelopaknya, jika tidak segera dipisahkan kapsul penutup biji akan kering dan mengeras, sehingga biji akan sukar dipisahkan. Setiap negara mempunyai metode pemanenan yang berbeda. Di Meksiko seluruh tanaman dipotong dan diletakkan disuatu tempat untuk dilepas kelopaknya. Sedangkan di Cina hanya kelopak yang sudah tua yang dipanen, sementara tangkai dan kelopak yang belum tua dibiarkan tertinggal. Proses pemanenan sebaiknya dilakukan secara manual agar hasil panen tidak terkontaminasi benda-benda asing lainnya. Selain itu sebaiknya kelopak bunga tidak dibiarkan bersentuhan dengan tanah atau permukaan kotor lainnya. Gunakan wadah atau kontainer yang kering untuk mengangkut hasil panen kelokasi pengeringan. Untuk mengurangi kotaminasi waktu antara pemanenan dengan pengeringan haruslah seminimal mungkin.

2. Penanganan Pasca Panen
Rosela yang telah dipanen dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk segar, tapi juga tidak kelopak rosela yang sudah dipanen sebaiknya segera dikeringkan. Untuk mempercepat pengeringan sebaiknya kelopak rosela dipotong-potong terlebih dahulu menjadi 2 atau 3 irisan. Pemotongan kelopak ini baik untuk rosela yang digunakan sebagai teh yang langsung diseduh dengan air panas. Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Salah satu metode yang sering digunakan adalah pengeringan dengan cara diangin-anginkan. Langkah pengeringan sebagai berikut :
·         Siapkan wadah datar berbentuk segiempat (nampan besar) yang alsnya terbuat dari kasa berbahan nilon.
·         Kemudian letakkan irisan rosela diatas wadah tersebut secaramerata.
·         Letakkan wadah diatas penyangga. Penyangga ini bertujuan agar udara dapat mengalir dari atas dan dibawah.
Tempat pengeringan haus memiliki sirkulasi udara yang baik agar terhindar dari sinar matahari secara langsung. Agar penerima kelopak dapat merata, kelopak dibolak-balik seperlunya. Pengeringan cara ini dibutuhkan waktu sekitar 7 hari. Rasio pengeringan rosela umumnya 10 : 1 artinya setiap 10 kg kelopak yang segar akan menghasilkan 1 kg bahan kering. Metode lain yang digunakan untuk pengeringan rosela dengan sinar matahari secara langsung caranya sebagai berikut :
·         Sebar kelopak bungan rosela secara merata diatas tanah yang dilapisi selembar plastik.
·         Rosela yang sudah cukup kering harus segera diangkat karena jika penjemuran tidak segera dihentikan kelopak rosela akan berwarna kecoklatan saat diolah akan menghasilkan warna yang kurang menarik.
Kelemahan metode ini rosela mudah tercemar oleh serangga dan jamur. Masih ada cara lain yaitu pengeringan dengan menggunakan open. Caranya sebagai berikut :
·         Cuci kelopak hasil panen dengan air sampai bersih.
·         Belah kelopak rosela dan keluarkan bijinya.
·         Tempatkan kelopak yang telah dikupas dinampan atau alas yang bersih kurang lebih sehari hingga layu.
·         Masukkan kelopak rosela dalam open bertemperatur maksimal 80 o. Selama 45 menit.
·         Keluarkan rosela dari open lalu tiriskan hingga dingin.
·         Periksa tingkat kekeringan dengan meremasnya jika kelopak tidak hancur bearti rosela belum kering. Oleh sebab itu masukkan kembali rosela kedalam oven dengan suhu dan waktu yang sama. Setelah pengeringan kedua selesai periksa kembali dengan cara yang sama.jika sudah hancur berarti rosela sudah benar-benar kering dan siap diolah.
Sama seperti dengan metode pengeringan langsung dengan sinar matahari, cara oven juga menyebabkan kelopak rosela berwarna kecoklatan. Ketika diseduh, air seduhannyapun berwarna sama, bahkan rasa masam yang menjadi khas teh rosela hilang.pengeringan dengan oven sah-sah saja dilakukan namun karena rosela mengandung vitamin C pemanasan tidak boleh lebih dari 100 oC. Agar kandungan vitamin C tidak hilang.


C. PEMANFAATAN ROSELA
Masyarakat umumnya telah mengenal rosela (Hibiscus Cannabinus) sebagai tanman penghail serat karung dan Hibiscus Rosasinesis yang lazim disebut bunga sepatu. Rosela merah (Hibiscus Sabdariffa) adalah anggota keluarga Hibiscus yang relatif jarang dikenal orang. Padahal halaman ini berkhasiat mengatasi aneka penyakit, misalnya kanker dan hipertensi. Caranya hanya dengan mengkonsumsi aneka produk olahannya. Hampir seluruh bagian tanaman rosela dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan makanan maupun sebagai obat. Khasiat rosela untuk mencegah penyakit, mengobati gangguan berbagai penyakit dengan kandungan gossiptin anthycyanin dan gluciside hibiscin yang ada di dalamnya. Sebagaimana diketahui rosela juga mengandung berbagai senyawa penting, antara lain campuran asam sitrat dan asam malat sehingga menghasilkan sedikit rasa asam yang segar. Kandungan asam askorbat (vitamin C) dan betakarotin yang tinggi merupakan sumber antioksidan alami yang sangat efektif dalam menangkal berbagai radikal bebas penyebab kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Umumnya berbagai produk olahan tersedia di pasaran dalam bentukkering, namun penyediaan yang terbaijk adalah dalam bentuk segar.

1. Pemanfaatan Rosela Diberbagai Negara
Pemanfaatan dan khasiat rosela dalam dunia pengobatan sudah tidak asing lagi. Namun demikian di indonesia belum banyak masyarakat yang memanfaatkan tanaman rosela. Di afrika rosela digunakan untuk membuat teh herba manis, bunganya yang kering dapat diperoleh disetiap pasar di afrika. di kepulauan karibia, minuman dibuat dari buah segarnya. Di thailand rosela juga diminum sebagai teh dan dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah . diberbagai negara rosela dicampur dengan daun teh china untuk mendapatkan rasa yang berbeda. Di india dan meksiko semua bagian rosela dimanfaatkan untuk pengobatan. Air rendaman daun bersifat diuretic, kloro rectic, febrifugal dan hipotensif, mengurangi kepekatan darah dan merangsang gerakan peristaltik usus. Ekstrak rosela juga dapat mengurangi penyerapan kadar alkohol (bagi peminum minuman keras) di guatemala, rosela adalah penawar yang digemari untuk memulihkan kecanduan terhadap arak. Di sebagian benua eropa, kelopak bunga rosela dapat langsung dicampurkan dalam salad buah-buahan atau sayuran. Di pakistan, rosela telah digunakan sebagai sumber pectin untuk industri pengawetan buah-buahan.
Penduduk asli Brasil menggunakan rosela sebagai tonikum, emollient dan sebagai bahan pelarun untuk mengurangi rasa pahit. Di myanmar bijinya digunakan untuk meningkatkan stamina dan daunnya sebagi emollient. Penduduk taiwan memanfaatkan bijinya sebagai pelancar kencing, merangsang buang air besar, serta sebagai tonikum. Masyarakat difilipina, menggunakan akarnya yang pahit sebagai tonikum, sedangkan orang angola menggunakan lendir yang berasal dari daunnya sebagai emollient dan obat batuk.

2. Pemanfaatan Bagian Tanaman Rosela
Tidak hanya kelopak bunga hampir seluruh bagian tanaman rosela dapat dimanfaatkan mulai dari buah, kelopak bunga, mahkota bunga dan daunnya dapat dimakan sebagai obat.tetapi bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah kelopak bunga.
a. Kelopak bunga
Ektra kelopak rosela berguna untuk obat anti kejang (antuspasmodic), mengobati cacingan (antelmintik) dan sebagai anti bakteri. Kelopak bunga rosela digunakan untuk mengurangi gangguan batuk dan jus rosela dengan tambahan garam lada dan tetes tebu digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan empedu. Daun atau kelopak rosela yang direbus dengan air berkhasiat sebagai peluruh kencing dan dapat menurunkan tekanan darah (hypotensive), mengurangi kekentalan darah (viskovisitas) dan meningkatkan varistaltik usus. Kelopak rosela juga dapat digunakan untuk pewarna dan perasa. Selain itu kelopaknya yang berwarna cantik dapat ditambahkan pada salad untuk mempercantik warnanya.
b. Daun rosela
Daun rosela muda kaya protein yang mudah dicerna sehingga dapat dimakan sebagai lalapan. Daun yang masih muda dapat digunakan sebagai bahan salad.
Selain itu dapat dikeringkan dan digunakan sebagai penganti rumput untuk makan ternak. Daun rosela juga dapat digunakan sebagai obat untuk kaki pecah-pecah dengan cara memanaskan atau memanggang daun rosela kemudian ditempelkan pada tumit kaki yang pecah-pecah, selain itu dapat juga digunakan untuk mempercepat pematangan bisul sekaligus pelembut kulit (emollient).

c. Biji
Biji rosela dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kopi dengan dengan cara menyangrai bijinya, kemudian dibuat tepung. Rebusan biji dapat digunakan untuk penyembuhan gangguan kencing, gangguan pencernaan dan meningkatkan stamina.

d. Akar
Akar rosela yang berasa pahit juga berkhasiat sebagai penambah stamina dan keperkasaan.











BAB IV
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan :
1.    Penelitian tentang bunga rosella telah dilakukan oleh berbagai ahli dan menunjukkan ternyata Bunga rosella memiliki kadar anti oksidan yang tinggi
2.    Bunga rosella telah dimanfaatkan di berbagai Negara
3.    Bagian-bagian yang dimanfaatkan adalah: kelopak bunga, daun rosella, biji dan akarnya
4.    Masih terbuka pangsa pasar bagi budidaya bunga rosella

B.   Saran
1.    Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah tropis, seharusnya kita dapat memanfaatkan potensi dari bunga rosella melalui upaya budidaya tanaman tersebut
2.    Memanfaatkan bunga rosella sebagai tanaman obat di pekarangan rumah harus terus digalakkan.


Daftar pustaka

Rosella from http://id.wikipedia.org/wiki/Rosela 08 november 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar